How good u know God?

May 28, 2008 at 8:12 am (Enlightenment)

Mari kita mulai dari Q.S.Al-Ikhlas ayat 1: Katakanlah, “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa”
Ketika kita mengakui Allah itu satu, maka kita harus mencari tahu siapa Allah bagi manusia

Kemudian dijelaskan kebih lanjut di Q.S.An-Naas ayat 1-3: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia; Raja Manusia; Sembahan Manusia.

Dalam memelihara sesuatu, dibutuhkan suatu batasan2 atau aturan2 yg dapat menjaga sesuatu tsb terpelihara dgn baik dan berfungsi dgn semestinya.
Allah dalam memelihara manusia telah menurunkan seperangkat aturan yg bila dipatuhi oleh manusia maka manusia akan terpelihara dan berfungsi dgn semestinya.
Aturan tsb tidak lain adalah Al-Qur’an yg merupakan firman-firman-Nya.
Sbg seorang raja yg memiliki wilayah langit dan bumi, Allah berhak utk membuat aturan2 yg wajib dijalankan siapapun bila berada di wilayah tsb.
Namun apa yg terjadi bila seorang raja tidak berada di wilayah kekuasaannya? Apakah rakyatnya akan tetap patuh dan menyembahnya?
Skenario itu dibuat Allah utk menguji kesetiaan rakyatnya. Oleh karena itu Allah mewakilkan pemerintahan wilayah bumi kpd manusia
dan menunjuk aparat2nya dari bangsa manusia utk memastikan aturan2 yg telah tersusun rapi di suatu kitab itu dapat ditegakkan,
karena tetap dibutuhkan polisi agar masyarakat dapat tertib berlalu lintas, diperlukan hakim dan jaksa utk memutuskan suatu perkara yg ada dalam KUHP,
sehingga diperlukan Rasul (utusan) utk menyampaikan aturan Allah kpd yg belum mengetahui dan menjalankan fungsi sbg wakil raja di bumi yaitu menjalankan pemerintahan.

Pada intinya isi Q.S.An-Naas 1-3 yaitu mengakui Allah 1 dalam hal:
1. pencipta, pengatur, pendidik, pemberi rizki (rububiyah)
2. pembuat aturan dan memiliki wilayah kekuasaan dengan khalifah sebagai wakilnya di muka bumi (mulkiyah)
3. memiliki pengakuan akan ketaatan dari masyarakat yang menyembahnya, memiliki kepemimpinan, dicintai dan ditakuti oleh rakyat yang dipimpinnya (uluhiyah)

Yah..itu juga kalau yakin pada kebenaran isi Qur’an
Wallahu’alam bishshawab

Permalink 1 Comment

Ibadah 24 Jam?

May 14, 2008 at 8:22 am (Enlightenment)

Sanggupkah kita beribadah selama 24 jam?
Pasti sanggup, karena tanpa sadar kita memang beribadah selama 24 jam. Pertanyaannya adalah:
Kepada siapa Anda beribadah? Arti ibadah itu kan mengabdi.
Nah, apakah dalam 24 jam itu anda sempat beribadah kpd selain Allah? misalnya beribadah kpd pekerjaan?
ibadah kpd seseorang? Atasan? Kekasih? Anak? ibadah kpd musik? ibadah kpd belanja? ibadah kpd sinetron?
Wah…berat dong klo harus ingat Allah melulu selama 24 jam. Toh kalau sedang ujian matematika pasti yg harus diingat rumus2 matematika kan?
Ya nggak gitu2 amat lah pengertiannya….
yg penting selalu perbaharui niat kita, ingat tugas kita yg utama di dunia itu apa, jadi selalu usahakan semua hal yg kita kerjakan itu mendukung tugas utama kita. Kalo sudah spt itu maka secara otomatis kita sedang beribadah kpd Allah. Asik kan?

Permalink 4 Comments

Tujuan hidup dan Ibadah

May 14, 2008 at 8:02 am (Enlightenment)

Apa tujuan manusia diciptakan oleh Allah?
Hampir semua orang pasti menjawab: beribadah
Padahal sebenarnya beribadah itu lebih cocok disebut proses dalam mencapai tujuan tsb, simply karena ibadah itu kata lain dari mengabdi yg merupakan bentuk kata kerja
Nah,dalam rangka apa kita melakukan proses kerja itu? Tentu kita melakukan itu karena telah memahami apa-apa yg harus dilakukan dan mengetahui untuk tujuan apa pekerjaan itu dilakukan.
Pernah dengar bhw manusia ditugaskan utk menjadi Khalifah di muka bumi?
Itulah sebenarnya tujuan manusia di bumi ini. Bagaimana cara supaya manusia bisa menunaikan tugasnya?

Allah sudah memberikan program, tata cara, dan aturan main biar kita gak bingung, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Nah, klo kita mengikuti semua petunjuk yg ada di Al-Qur’an dan Hadits, artinya kita itu beribadah alias mengabdi kpd Allah. So jgn sampai salah, beribadah itu bukan tujuan, tp suatu proses yg harus ditempuh agar mencapai tujuan.

Wah..mudah dong klo gitu, ikut petunjuk, sampai deh di tujuan. Ok, skrg kita buka mata deh, kira2 selama ini ada nggak hal2 yg sekiranya menghalangi kita utk melakukan hal mudah itu? Ada nggak suatu kekuatan besar yg nggak suka kita melakukan hal yg mudah itu?
Jelas ada, kekuatan besar itu diarsiteki oleh sang iblis sendiri, yg strategi dan taktiknya pasti mumpuni karena sudah teruji sejak Nabi Adam a.s. ada.
Gimana dung? jangan gentar, coba kita telusuri kapan masa dimana strategi dan taktik iblis itu paling tidak mempan, disitu artinya tujuan kita diciptakan itu sedang tercapai, saat dimana kekhilafahan Islam sedang jaya-jayanya.
Ketemu! Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin kan? benar sekali. Nah, jadikan pola2 pergerakan mereka sbg contoh perjuangan kita menuju terwujudnya kembali Kekhalifahan itu.

Permalink Leave a Comment